pantang menyerah Ginazty AA 0706282472



"kamu bagus sih, tapi sayang kamu kurang memenuhi standar perusahaan kami.”
Gina hanya terduduk diam tanpa ekspresi mendengar  pernyataan dari seorang strategic planner yang mewawancarainya sore itu.


 “ga apa kan Gina? Maaf sekali loh..” katanya sekali lagi
 “semoga kita bisa bekerja sama di lain waktu ya Gina.” Kata sang pewawancara sambil mengantarkan kepergian Gina sampai depan pintu ruang diskusi.

Mendengar perkataan sang pewawancara barusan membuat Gina menemukan secercah harapan. dia tahu bahwa masih banyak jalan mencapai tujuan.

setelah mengantar kepergian Gina, sang pewawancara kembali berkutat di mejanya mempersiapkan untuk interviewer selanjutnya. tumben sekali hari itu belau menerima banyak surat aplikasi dari para interviewer.


peserta selanjutnya bernama Azty. namun, beliau merasakan kejanggalan ketika melihat wajah sang interviewer. 
"mbak ini yang tadi interview? mukanya mirip banget sama yang barusan. sodara kembar?"
wanita tersebut hanya tersenyum dan berkata, " Pak, saya mau melamar sebagai strategic planner."
"aduh, si mbak orang yang tadi kan? udah saya suruh pulang eh malah balik lagi. udah pulang aja sana. masih banyak ini kerjaan saya."
akhirnya wanita itu keluar dari ruangan dan sang pewawancara melanjutkan ke peserta berikutnya.

"loh ini mas siapa lagi? mukanya mirip juga. ih, ini pasti jadi-jadian dari mbak yang awal tadi kan? ayo buka bajunya."
" saya AA. saya mau melamar sebagai strategic planner." kata orang tersebut menjelaskan.
"ah udah lah jangan berjanda sama saya. itu kumis palsu kan? ayo copot! sini saya aja yang nyopotin." sang pewawancara berusaha menarik kumis AA.
Dengan sigap, AA segera melarikan diri dari ruangan tersebut dan meninggalkan sang pewawancara yang semakin tertekan dengan masalah hari ini.

"astaga ya Allah, ya robi.. ini si dedek ikut-ikutan juga jadi mirip si teteh yang awal tadi? aduh pulang aja lah adek. lagian sama siapa kesini nanti ilang loh.."
"dedek bawa permen dari teteh yang awal tadi." kata si dedek.
"aaRRGGHH. sebenernya ada apa sih hari ini??!!"
dengan segera, sang pewawancara meninggalkan kepenatan dalam ruangan kerjanya. tanpa dingana...

... masih banyak interviewer lain yang menunggu untuk dipanggil. dan dapat dipastikan seluruh peserta yang berada di ruang tunggu memiliki paras yang sama dengan Gina.
"coba jelaskan ada apa sebenarnya di balik semua ini?" kata sang pewawancara dengan menahan kesabaran penuh.
akhirnya dibawalah beliau ke tempat dimana Gina mendandani banyak kerabatnya agar memiliki kemiripan yang sama dengan dirinya. mau tak mau, Gina harus menjelaskan maksud dari tindakannya tersebut.
"halo Bapak. bertemu lagi dengan saya. saya ingin sekali menjadi strategic planner. dan saya akan terus berjuang dan bekerja keras untuk mencapai impian saya." kata Gina.
"huh.. besok mulai dateng ke kantor jam 8 pagi ya." kata sang pewawancara. beliau sudah pasrah dan mendapati jalan buntu untuk menyelesaikan masalah ini. namun demikian, beliau tetap dapat bersikap bijak dengan memberikan kesempatan kepada Gina untuk membuktikan kerja kerasnya.
"yang bener pak?" raut wajah Gina berubah sumringah.
"dan jangan bawa kembaran-kembaran kamu yang lain. huh!" sang pewawancara pun pergi meninggalkan salon tersebut entah kemana.

di akhir tayangan muncul tagline sebagai penutup.


= to be continue =




1 comments:

Hardjowisastro said...

Dooh.. opo yoh kui? seng sabar njeh. oh gusti.. paringono sabar -____-