diyang renantia - 0806345972

Sinopsis:
Menurut saya, kehidupan itu adalah tantangan dari Tuhan. Tantangan untuk menjalaninya semaksimal mungkin tanpa melupakan-Nya. Saya sendiri menganalogikan cara saya menjalani hidup dengan bermain jungkat-jungkit. Bagaimana caranya saya bisa menjalani hidup semaksimal mungkin, dengan menyeimbangkan mimpi-mimpi saya yang tidak ada habisnya, dengan hal-hal yang menjadi kewajiban saya. Saya memiliki pandangan bahwa keseimbangan adalah kunci untuk bisa survive di kehidupan ini. Namun tentu saja untuk meraih keseimbangan dalam hidup bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, sampai sekarang dan seterusnya saya akan terus berusaha untuk menyeimbangkan segala aspek dalam hidup saya, terutama dua aspek tersebut. Hingga tiba nanti saatnya ketika saya dapat meraih kesuksesan, dan juga kebahagiaan disaat yang sama.

Storyline:
Gadis itu terbangun dan terkesiap. Dia berada di sebuah ruangan putih tanpa batas. Tak ada apapun disekitar nya kecuali sebuah jungkat jungkit. Dia mendekati jungkat-jungkit tersebut, lalu tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menggema. Suara yang terdengar agung, bersahaja, dan tidak terdeteksi, apakah itu suara lelaki ataukah wanita. Suara tersebut berkata, "Bermainlah dengan jungkat-jungkit itu.Bermainlah sepuasmu." Lalu kemudian suara itu hilang. Gadis itu bingung dan berteriak pada suara itu, "Tapi bagaimana bisa aku bermain, tak ada siapapun disini!". Berjam-jam gadis itu mencoba bermain dengan dengan jungkat-jungkit itu sampai akhirnya ia berdiri di bagian tengah jungkat-jungkit tersebut. Dia berusaha menyeimbangkan jungkat-jungkit tersebut, dan ketika ia melakukan itu, tiba-tiba di bagian kanan jungkat-jungkit tersebut berdatangan gelembung-gelembung udara. Di dalam gelembung udara tersebut terdapat potongan-potongan adegan berisikan mimpi-mimpinya--mimpinya untuk bisa menjadi mahasiswa yang aktif di segala jenis organisasi, menjadi vokalis sebuah band, menjadi penari profesional... gelembung-gelembung tersebut terus berdatangan dan berisikan mimpi-mimpinya yang lain--melakukan perjalanan spiritualnya menjelajahi Indonesia, mendedikasikan dirinya untuk seni, bahkan melakukan perubahan pada dunia-- dan gelembung-gelembung udara tersebut tidak kunjung berhenti berdatangan. Lalu ia melihat ke sisi kirinya. Di sisi kiri ia melihat gelembung udara lain datang, berisikan gambaran ayahnya. Ayahnya yang telah beruban bekerja mencari nafkah hanya untuk menyekolahkan dirinya, ayahnya yang harus berjuang setiap hari dengan kesendiriannya karena telah ditinggalkan terlebih dahulu menghadap Yang Kuasa oleh istrinya. Ingin rasanya gadis itu meraih mimpi-mimpinya dan juga memeluk gambaran ayahnya, namun setiap ia terlalu condong ke satu sisi, gelembung-gelembung udara tersebut pecah. Oleh karena itu, ia hanya terus berusaha berada di tengah jungkat-jungkit untuk mempertahankan gelembung udara tersebut, karena gelembung- gelembung udara tersebut adalah kebahagiaannya dan yang membuatnya terus bertahan bermain jungkat-jungkit tersebut.

(gambar gadis tersebut bermain jungkat-jungkit makin menjauh dan memudar, lalu keluar copy di layar "BALANCE IS THE KEY TO SURVIVE AND RULE THIS LIFE" lalu hilang diganti dengan "DIYANG RENANTIA" diganti lagi dengan "www.diyangrenantia.blogspot.com")

0 comments: